Kamis, 19 Mei 2011

MONOPOLI

MENGAPA MONOPOLI MUNCUL

Suatu perusahaan disebut monopoli (monopoly) jika perusahaan itu adalah satu-satunya penjual suatu barang dan jika barang tersebut tidak ada barang substitusinya. Penyebab yang paling mendasar dari munculnya monopoli adalah hambatan untuk masuk: Suatu monopoli terus menjadi pemain tunggal di pasarnya karena perusahaan-perusahaan lain tidak mampu masuk ke pasar itu dan bersaing dengannya. Hambatan untuk masuk ini timbul akibat tiga hal utama:
·        Suatu sumber daya inti hanya dimiliki oleh satu perusahaan.
·        Pemerintah memberikan hak eksklusif kepada satu perusahaan untuk membuat barang atau jasa tertentu.
·        Biaya produksi barang tersebut untuk satu produsen lebih efisien daripada untuk banyak produsen.

MONOPOLI SUMBER DAYA

Cara paling sederhana bagi suatu perusahaan untuk melakukan monopoli adalah dengan memiliki sumber daya pokok. Sebagai contoh adalah keadaan pasar untuk air di sebuah kota kecil di era Old West (Amerika di pertengahan abad ke-19). Jika hanya ada satu sumur di kota itu dan tidak ada kemungkinan untuk mendapatkan air dari tempat lain, maka pemilik sumur itu memiliki hak monopili air. Si pemonopoli memiliki kekuatan pasar yang jauh lebih besar daripada perusahaan apapun di pasar yang kompetitif. Jika barang yang dijual benar-benar merupakan kebutuhan, seperti air, maka si pemonopoli dapat meminta harga yang sangat tinggi, meskipun biaya marginalnya rendah.

Monopoli yang Diciptakan oleh Pemerintah

Monopoli terjadi karena pemerintah telah memberikan hak eksklusif kepada seseorang atau suatu perusahaan untuk menjual barang atau jasa.
Hak paten dan hak cipta adalah dua contoh penting mengenai bagaimana pemerintah menciptakan monopoli untuk melayani keinginan publik. Ketika sebuah perusahaan farmasi menemukan suatu obat baru, perusahaan tersebut dapat mendaftarkan hak paten atas obat itu kepada

pemerintah. Jika pemerintah menganggap obat tersebut benar-benar baru, hak paten akan dikeluarkan sehingga perusahaan farmasi itu memiliki hak tunggal untuk membuat dan menjual obat tersebut.
 Dampak-dampak dari hak paten dan hak cipta dapat dilihat dengan mudah. Karena aturan tersebut memberikan kekuasaan kepada suatu produsen untuk memonopoli pasar, maka harga barang-barang yang diproduksinya akan jauh lebih tinggi daripada seandainya barang tersebut dijual di pasar yang kompetitif. Namun, dengan diizinkannya pemonopoli ini untuk menjual barangnya dengan harga yang lebih tinggi, dan mengambil lebih banyak untung, maka hal-hal yang diharapkan bisa terjadi.
Maka dari itu, aturan-aturan mengenai hak paten dan hak cipta memiliki sisi positif dan sisi negatif. Sisi positif dari hak paten dan hak cipta adalah adanya insentif yang lebih tinggi untuk mendorong aktivitas kreatif. Sementara itu, sisi negatifnya akan muncul akibat harga yang ditentukan di pasar monopoli.
                                                                                              
Monopoli Alamiah

Suatu industri disebut monopoli alamiah (natural monopoly) jika suatu perusahaan dapat menyediakan barang atau jasa pada seluruh pasar yang membutuhkannya dengan biaya yang lebih rendah daripada dua atau tiga perusahaan sekaligus. Suatu monopoli alamiah muncul ketika terdapat skala ekonomi (economies of scale) di suatu daerah output tertentu yang relevan.
Suatu contoh monopoli alamiah adalah distribusi air. Untuk memberikan air kepada penduduk suatu kota, sebuah perusahaan harus membangun jaringan pipa di seluruh kota. Jika terdapat dua perusahaan atau lebih sekaligus yang berkompetensi dalam penyediaan jasa ini, masing-masing perusahaan harus membayar biaya tetap berupa pembangunan jaringan. Maka dari itu, biaya total rata-rata dari penyediaan air ini akan minimal jika hanya ada satu perusahaan yang melayani seluruh pasar.
Ketika suatu perusahaan merupakan monopoli alamiah, perusahaan tersebut tidak akan terlalu peduli dengan perusahaan-perusahaan baru yang masuk ke pasar itu dan mengurangi kemampuan monopolinya. Umumnya, suatu perusahaan menemui kesulitan dalam menjaga posisi monopolinya jika perusahaan tersebut tidak memiliki suatu sumber daya inti atau perlindungan dari pemerintah. Keuntungan si pemonopoli menarik pihak-pihak lain untuk masuk ke pasar, dan pihak-pihak yang baru ini membuat pasar tersebut lebih kompetitif. Sebaliknya, masuk ke


pasar di mana terdapat perusahaan lain yang merupakan monopoli alamiah tidaklah menarik. Perusahaan-perusahaan yang berminat untuk masuk sadar bahwa mereka tidak dapat mencapai tingkat biaya yang sama rendahnya dengan si pemonopoli karena, setelah mereka masuk ke pasar, masing-masing harus berbagi jumlah permintaan di pasar itu.

MONOPOLI DENGAN BANYAK PABRIK (MULTIPLANT MONOPOLY)


Suatu monopolis dapat mempunyai banyak pabrik.Perusahaan yang memiliki banyak pabrik harus menentukan berapa pabrik yang akan berproduksi dan bagaimana mengalokasikanjumlah produksi di antara pabrik-pabrik tersebut.
Kaidah minimisasi biaya atau maksimisasi keuntungan dapat di terapkan pula pada perusahaan yang memiliki banyak perusahaan dengan sedikit perubahan yaitu:
1.       Suatu monopolis dengan banyak pabrik akan menjumlahkan kurva MC dari setiap pabrik untuk mendapatkan kurva MC perusahaan tersebut.Kaidah maksimisasi keuntungan akan dapat diterapkan dengan menggunakan kurva MC dari seluruh pabrik tersebut.
2.       Monopolis akan mengalokasikan jumlah produksi di antara pabrik-pabriknya tersebut di mana MC-nya sama untuk setiap pabrik.
12.6. DISKRIMINASI HARGA
Suatu monopolis mempunyai kemampuan untuk membeda-bedakan para pembeli dengan menetapkan harga yang berbeda-beda pula dari produknya.
Sebagai penjual tunggal untuk produk tertebtu,seorang monopolis memiliki kemampuan untuk menetapkan harga,satu hal yang tidak dimiliki oleh perusahaa-perusahaan dalam persaingan sempurna.
Pengertian diskriminasi harga dibedakan menjadi 2 yaitu:
¾     Penetapan harga yang berbeda-beda untuk para pembeli dari barang yang sama.
¾     Penetapan tingkat harga di mana perbandingan antara harga dan MC berbeda di antara para pembeli (Pj/MCj)¹(Pi/MCi).
Para ekonom lebih menyukai pengertian yang kedua karena pengertian tersebut menyadari bahwa biaya pelayanan bagi para langganan dapat berbeda-beda.
Derajat diskriminasi harga
Penggolongan diskriminasi harga tergantung pada derajat diskriminasinya.Diskriminasi yang terlengkap adalahderajat diskriminasi tertinggi.Diskriminasi harga Derajat Pertama merupakan tujuan akhir yaitu setiap unit yang dijual perusahaan mempunyai tingkat harga yang berbeda-beda.
¾     Diskriminasi harga derajat ketiga:harga berbeda-beda untuk para langganan pada pasar yang berbeda.
¾     Diskriminasi harga derajat kedua:harga bebeda-beda untuk beberapa golongan barang yang dijual ke para langganan.
¾     Diskriminasi harga derajat Pertama:harga yang berbeda-beda untuk setiap unit barang yang dijualbke para langganan.
Tujuan dan manfaat diskriminasi harga
Diskriminasi harga memungkinkan monopolis untuk meningkatkan penerimaan (reveneu) yang lebih banyak daripada yang dapat diperoleh dengan hanya menggunakan harga tunggal.Tambahan penerimaan tersebut dapat digunakan untuk menambah pelayanan.
Diskriminasi harga tersebut juga dapat menaikan keuntungan yang diperoleh perusahaan monopolis tersebut.
Syarat-syarat agar diskriminasi harga bisa efektif
Diskriminasi harga derajat pertama dan kedua memerlukan suatu informasi tentang kurva permintaan individual.Sedangkan diskriminasi harga derajat ketiga memerlukan kemampuan perusahaan tersebut untuk dapat mengidentifikasi para pembeli atau pasar yang mempunyai elastisitas permintaan yang berbeda-beda.
Ketiga derajat diskriminasi harga di atas menghendaki agar para penjual mampu untuk memisahkan para pembeli.Jika seorang pembeli dapat mentransfer barang kepada pembeli lainnya,maka efektifitas diskriminasi harga tersebut terbatas.Misalnya seorang pembeli yang dapat berperan sebagai “wholesalers” (pedagang besar) bagi para pembeli lainnya.
Pengaruh permintaan yang inelastis
Jika beberapa pasar dapat dipisahkan,maka keuntungan dapat di tingkatkan dengan diskriminasi derajat ketiga.Monopolis akan memaksimumkan keuntungannya jika MC=MR pada masing-masing pasar tersebut.Harga-harga akan tergantung pada elastisitas permintaan pada masing-masing pasar tersebut.Jika elastisitasnya lebih tinggi,maka harganya lebih rendah di pasar,ceteris paribus.
Suatu perusahaan akan memaksimumkan keuntungannya dengan cara menyamakan MR dan MC (MR=MC).Rumus elastisitas dapat diganti dengan MR dan hasilnya adalah harga.Harga akan menjadi fungsi dari MC dan E.
MR=MC
P(1-1/E)=MC di mana E adalah elastisitas permintaan
P=MC/(1-1/E)
Dus,jika E=8 maka P=1,14 MC.Jika E=2 maka P=2 MC.Untuk memaksimumkan keuntungan tersebut maka harga yang ditetapkan monopolis yang melakukan diskriminasi harga tersebut akan naik jika elastisitasnya menurun.

GEMPA BUMI


1. PENGERTIAN GEMPA
Gempa adalah pergeseran tiba-tiba dari lapisan tanah di bawah permukaan bumi. Ketika pergeseran ini terjadi, timbul getaran yang disebut gelombang seismik.gempa ke segala arah di dalam bumi. Ketika gelombang ini mencapai permukaan bumi, getarannya bisa merusak atau tidak tergantung pada kekuatan sumber dan jarak fokus, disamping itu juga mutu bangunan dan mutu tanah dimana bangungan berdiri. Gempa bumi biasa disebabkan oleh pergerakan kerak bumi (lempeng bumi). Kata gempa bumi juga digunakan untuk menunjukkan daerah asal terjadinya kejadian gempa bumi tersebut. Bumi kita walaupun padat, selalu bergerak, dan gempa bumi terjadi apabila tekanan yang terjadi karena pergerakan itu sudah terlalu besar untuk dapat ditahan. Gelombang ini menjalar menjauhi fokus
Gempa bumi adalah berguncangnya bumi yang disebabkan oleh tumbukan antar lempeng bumi, patahan aktif aktivitas gunung api atau runtuhan batuan. Kekuatan gempa bumi akibat aktivitas gunung api dan runtuhan batuan relatif kecil sehingga kita akan memusatkan pembahasan pada gempa bumi akibat tumbukan antar lempeng bumi dan patahan aktif.
Gempa dapat terjadi kapan saja, tanpa mengenal musim. Meskipun demikian, konsentrasi gempa cenderung terjadi di tempat-tempat tertentu saja, seperti pada batas Plat Pasifik. Tempat ini dikenal dengan Lingkaran Api karena banyaknya gunung berapi.
Seismologist adalah ilmuwan yang mempelajari sesar dan gempa. Mereka menggunakan peralatan yang disebut seismograf untuk mencatat gerakan tanah dan mengukur besarnya suatu gempa. Seismograf memantau gerakan-gerakan bumi mencatatnya dalam seismogram, Gelombang seismik, atau getaran, yang terjadi selama gempa tergambar sebagai garis bergelombang pada seismogram. Seismologist mengukur garis-garis ini dan menghitung besaran gempa. Seismologist menggunakan skala Richter1 untuk menggambarkan besaran gempa, dan skala Mercalli untuk menunjukkan intensitas gempa, atau pengaruh gempa terhadap tanah, gedung dan manusia.

2. PENYEBAB TERJADINYA GEMPA BUMI
Kebanyakan gempa bumi disebabkan dari pelepasan energi yang dihasilkan oleh tekanan yang dilakukan oleh lempengan yang bergerak. Semakin lama tekanan itu kian membesar dan akhirnya mencapai pada keadaan dimana tekanan tersebut tidak dapat ditahan lagi oleh pinggiran lempengan. Pada saat itulah gempa bumi akan terjadi.
Gempa bumi biasanya terjadi di perbatasan lempengan lempengan tersebut. Gempa bumi yang paling parah biasanya terjadi di perbatasan lempengan kompresional dan translasional. Gempa bumi fokus dalam kemungkinan besar terjadi karena materi lapisan litosfer yang terjepit kedalam mengalami transisi fase pada kedalaman lebih dari 600 km.
            Beberapa gempa bumi lain juga dapat terjadi karena pergerakan magma di dalam gunung berapi. Gempa bumi seperti itu dapat menjadi gejala akan terjadinya letusan gunung berapi. Beberapa gempa bumi (jarang namun) juga terjadi karena menumpuknya massa air yang sangat besar di balik dam, seperti Dam Karibia di Zambia, Afrika. Sebagian lagi (jarang juga) juga dapat terjadi karena injeksi atau akstraksi cairan dari/ke dalam bumi (contoh. pada beberapa pembangkit listrik tenaga panas bumi dan di Rocky Mountain Arsenal. Terakhir, gempa juga dapat terjadi dari peledakan bahan peledak. Hal ini dapat membuat para ilmuwan memonitor tes rahasia senjata nuklir yang dilakukan pemerintah. Gempa bumi yang disebabkan oleh manusia seperti ini dinamakan juga seismisitas terinduksi

3. PROSES GEMPA BUMI
Lempeng samudera yang rapat massanya lebih besar ketika bertumbukkan dengan lempeng benua di zona tumbukan (subduksi) akan menyusup ke bawah. Gerakan lempeng itu akan mengalami perlambatan akibat gesekan dari selubung bumi. Perlambatan gerak itu menyebabkan penumpukkan energi di zona subduksi dan zona patahan. Akibatnya di zona-zona itu terjadi tekanan, tarikan, dan geseran. Pada saat batas elastisitas lempeng terlampaui, maka terjadilah patahan batuan yang diikuti oleh lepasnya energi secara tiba-tiba. Proses ini menimbukan getaran partikel ke segala arah yang disebut gelombang gempa bumi.


4. LETAK INDONESIA
Kepulauan Indonesia terletak pada pertemuan 3 lempeng utama dunia yaitu lempeng Australia, Eurasia, dan Pasifik. Lempeng Eurasia dan Australia bertumbukan di lepas pantai barat Pulau Sumatera, lepas pantai selatan pulau Jawa, lepas pantai Selatan kepulauan Nusatenggara, dan berbelok ke arah utara ke perairan Maluku sebelah selatan. Antara lempeng Australia dan Pasifik terjadi tumbukan di sekitar Pulau Papua. Sementara pertemuan antara ketiga lempeng itu terjadi di sekitar Sulawesi. Itulah sebabnya mengapa di pulau-pulau sekitar pertemuan 3 lempeng itu sering terjadi gempabumi.
Berikut ini adalah 25 Daerah Wilayah Rawan Gempabumi Indonesia yaitu: Aceh, Sumatera Utara (Simeulue), Sumatera Barat - Jambi, Bengkulu, Lampung, Banten Pandeglang, Jawa Barat, Bantar Kawung, Yogyakarta, Lasem, Jawa Timur, Bali, NTB, NTT, Kepulauan Aru, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara, Sangir Talaud, Maluku Utara, Maluku Selatan, Kepala Burung-Papua Utara, Jayapura, Nabire, Wamena, dan Kalimantan Timur.

Waspadai 4 Tanda Ciri Akan Terjadi Gempa Bumi



Gempa bumi yang terjadi memang menakutkan, namun hal ini tidak bisa dihindari mengingat Indonesia termasuk negara yang rawan akan gempa. Untuk itu, mempelajari dan mewaspadai ciri-ciri yang biasanya terjadi sebelum gempa adalah hal yang bijaksana.
Ada beberapa ciri-ciri yang dapat terlihat jika akan terjadi gempa bumi. Beberapa ciri-ciri tersebut antara lain:
Lihat ke langit
kalau di langit ada awan yang berbentuk seperti angin tornado/seperti pohon/seperti batang, bentuknya berdiri, itu adalah awan gempa yang biasanya muncul sebelum gempa terjadi.
Awan yang berbentuk aneh itu terjadi karena adanya gelombang elektromagnetis berkekuatan hebat dari dasar bumi, sehingga gelombang elektromagnetis tersebut ‘menghisap’ daya listrik di awan, oleh karena itu bentuk awannya jadi seperti tersedot ke bawah.
Gelombang elektromagnetis berkekuatan besar itu sendiri terjadi akibat adanya patahan atau pergeseran lempeng bumi. Tapi kemunculan awan gempa seperti itu di langit tidak selalu berarti akan ada gempa. Bisa saja memang bentuknya seperti itu.
Awan gempa
Coba diuji medan elektromagnetis di dalam rumah
- Cek siaran TV, apakah ada suara brebet-brebet ataukah tidak
- Jika terdapat mesin fax, cek apakah lampunya blinking biarpun lagi tidak transmit data
- Coba minta orang lain mengirim fax ke kita, cek apakah teksnya yang diterima berantakan atau tidak
- Coba matikan aliran listrik. Cek apakah lampu neon tetap menyala redup/remang-remang biarpun tak ada arus listrik
Kalo tiba-tiba TV brebet-brebet, lampu fax blinking, padahal sedang tidak transmitting, teks yang kita terima berantakan dan neon tetap menyala biarpun tidak ada arus listrik, itu berarti memang sedang ada gelombang elektromagnetis luar biasa yang sedang terjadi tapi kasat mata dan tidak dapat dirasakan oleh manusia.
Perhatikan hewan-hewan
Cek apakah hewan-hewan seperti “menghilang”, lari atau bertingkah laku aneh/gelisah. Insting hewan biasanya tajam dan hewan bisa merasakan gelombang elektromagnetis.
Air tanah
Lihat juga apakah air tanah tiba-tiba menjadi surut tidak seperti biasanya.
Jika empat tanda ini ada atau terlihat dalam waktu bersamaan, segeralah bersiap-siap untuk evakuasi. Empat tanda tersebut kemungkinan besar menunjukkan memang akan ada gempa berkekuatan besar.
Walaupun demikian, adanya awan gempa yang bentuknya aneh itu, tetap tidak bisa memastikan kapan gempa terjadi.
Oleh karena itu jangan tunggu-tunggu lagi, sebisa mungkin langsung melakukan tindakan penyelamatan diri untuk menghindari hal-hal yang paling buruk.
Kalau skala gempanya besar dan episentrumnya terletak di laut, kita harus selalu aware akan datangnya gelombang tsunami. Tingginya gelombang bisa puluhan meter, bisa juga hanya dua meter. Tapi biarpun hanya dua meter, gelombangnya tidak main-main. Kekuatannya dahsyat (seperti tidak ada habisnya) dan tekanannya bisa mencapai 190 kilogram.
Beberapa tanda akan terjadi gelombang tsunami adalah laut tiba-tiba menyurut dan burung-burung laut terbang dengan kecepatan tinggi ke arah daratan.

Definisi Skala Richter Pada Gempa Bumi


Richter atau SR didefinisikan sebagai logaritma (basis 10) dari amplitudo maksimum, yang diukur dalam satuan mikrometer, dari rekaman gempa oleh instrumen pengukur gempa (seismometer) Wood-Anderson, pada jarak 100 km dari pusat gempanya. Sebagai contoh, misalnya kita mempunyai rekaman gempa bumi (seismogram) dari seismometer yang terpasang sejauh 100 km dari pusat gempanya, amplitudo maksimumnya sebesar 1 mm, maka kekuatan gempa tersebut adalah log (10 pangkat 3 mikrometer) sama dengan 3,0 skala Richter. Skala ini diusulkan oleh fisikawan Charles Richter.
Untuk memudahkan orang dalam menentukan skala Richter ini, tanpa melakukan perhitungan matematis yang rumit, dibuatlah tabel sederhana seperti gambar di samping ini. Parameter yang harus diketahui adalah amplitudo maksimum yang terekam oleh seismometer (dalam milimeter) dan beda waktu tempuh antara gelombang-P dan gelombang-S (dalam detik) atau jarak antara seismometer dengan pusat gempa (dalam kilometer). Dalam gambar di samping ini dicontohkan sebuah seismogram mempunyai amplitudo maksimum sebesar 23 milimeter dan selisih antara gelombang P dan gelombang S adalah 24 detik maka dengan menarik garis dari titik 24 dt di sebelah kiri ke titik 23 mm di sebelah kanan maka garis tersebut akan memotong skala 5,0. Jadi skala gempa tersebut sebesar 5,0 skala Richter.
Skala Richter pada mulanya hanya dibuat untuk gempa-gempa yang terjadi di daerah Kalifornia Selatan saja. Namun dalam perkembangannya skala ini banyak diadopsi untuk gempa-gempa yang terjadi di tempat lainnya.
Skala Richter ini hanya cocok dipakai untuk gempa-gempa dekat dengan magnitudo gempa di bawah 6,0. Di atas magnitudo itu, perhitungan dengan teknik Richter ini menjadi tidak representatif lagi.
Perlu diingat bahwa perhitungan magnitudo gempa tidak hanya memakai teknik Richter seperti ini. Kadang-kadang terjadi kesalahpahaman dalam pemberitaan di media tentang magnitudo gempa ini karena metode yang dipakai kadang tidak disebutkan dalam pemberitaan di media, sehingga bisa jadi antara instansi yang satu dengan instansi yang lainnya mengeluarkan besar magnitudo yang tidak sama.

Riset Pemasaran Internasional

  Riset Pemasaran Internasional mengikuti langkah-langkah seperti riset domestic mulai dari merumuskan masalah riset dan mengembangkan rencana riset sampai dengan menginterprestasi dan melaporkan hasil-hasilnya.
          Peran pembelian dan proses keputusan konsumen sangat berbeda dari Negara-negara lain.menambah pula komplikasi riset pemasaran internasonal.Konsumen di Negara-negara lain juga mempunyai sikap yang berbeda terhadap riset pemasaran.

Kebijakan Publik dan Etika dalam Riset Pemasaran

          Jika digunakan dengan baik dan tepat, maka riset pemasaran bermanfaat baik untuk perusahaan yang mensponsori maupun untuk pelanggannya.membantu perusahaan untuk mengambil keputusan yang lebih baik yang pada gilirannya akan menghasilkan produk dan jasa yang lebih memenuhi kebutuhan konsumen.

Analisis Informasi

          Informasi yang dikumpulkan oleh intelijen pemasaran dan system riset pemasaran perusahaan seringkali masih memerlukan analisis dan adakalanya manajer perlu bantuan lebih lanjut menerapkannya dalam menghadapi masalah dan keputusan pemasaran.

Mendistribusikan Informasi

          Sebelum manajer menggunakan cara untuk mengambil keputusan pemasaran dengan lebih baik maka informasi pemasaran tidak akan mempunyai arti apa-apa.Informasi pemasaran yang dikumpulkan oleh system intelijen pemasaran dan system riset pemasaran harus diterimakan kepada manajer pemasaran yang tepat pada waktu yang tepat

Proses Riset Pemasaran


1.                 Menetapkan masalah dan tujuan riset
2.                 Mengembangkan Rencana riset
3.                 Mengimplementasikan rencana riset
4.                 Menginterprestasi dan melaporkan hasil riset         

Menetapkan Masalah Dan Tujuan Pemasaran

          Manajer pemasaran dan peneliti harus secara erat bekerjasama untuk merumuskan masalah dengan cermat dan mencapai kesepakatan, tentang tujuan-tujan riset.Manajer hrus cukup banyak mengetahui tentang riset pemasaran untuk dapat berperan serta didalam perencanaan.apabila manajer pemasaran hanya sedikit sekali paham akan riset pemasaran, mereka akan memperoleh informasi tidak benar.
          Menentukan masalah dan tujuan riset sering kali merupakan langkah yang paling sulit dalam proses riset pemasaran.

Mengembangkan Rencana Riset
          Tahap Kedua proses riset pemasaran menghendaki penentuan informasi yang dibutuhkan serta pengembangan suatu rencana untuk mengumpulkan informasi tersebut secara ifisien.

1.                 Menentukan kebutuhan informasi yang spesifik
2.                 Mengumpulkan informasi sekunder
3.                 Merencanakan pengumpulan data primer

Data sekunder menimbulkan berbagai masalah,informasi yang dibutuhkan mungkin tidak tersedia peneliti jarang dapat memperoleh semua data yang mereka butuhkan dari sumber-sumber sekunder.


Melaksanakan Rencana Riset

          Pelaksanaan ini mencangkup pengumpulan,pengolahan,serta analisis informasi.Pengumpulan data dapat dilakukan oleh staf riset pemasaran perusahaan dari luar.


Menginterprestasikan dan Melaporkan Temuan-Temuan Riset

          Peneliti harus menginterprestasikan hasil-hasil riset, menarik kesimpulan tentang implikasinya dan melaporkannya kepada meanajemen.peneliti sebaiknya tidak perlu menjejali manajemen dengan angka-angka dan teknik-teknik statistic yang muluk-muluk.

Riset Pemasaran



Manajer tidak bisa selalu menunggu informasi yang datangnya sedikit demi sedikit atau sepotong-sepotong dari system intelijen pemasaran. Mereka dituntut untuk melakukan riset formal tentang keadaan –keadaan yang spesifik.
Kita memberi batasan riset pemasaran sebagai fungsi yang menghubungkan konsumen,pelanggan dan public dengan pemasar melalui informasi yaitu informasi yang digunakan untuk mengidentifikasi dan menetapkan peluang dan masalah pemasaran.
Banyak orang yang berpendapat bahwa riset pemasaran itu merupakan suatu proses yang panjang,yang formal yang dijalankan oleh perusahaan-perusahaan pemasaran yang besar.


Riset Pemasaran Pada Perusahaan Kecil dan Organisasi Sosial

          Para manajer perusahaan-perusahaan kecil dan organisasi social sering kali berpendapat bahwa riset pemasaran hanya dapat dilakukan oleh para ahli pada perusahaan-perusahaan besar dengan anggaran riset yang besar pula.
          Manajer perusahaan kecil dan organisasi social dengan mudah dapat memperoleh banyak informasi pemasaran banyak informasi pemasaran dengan hanya mengamati dengan sesakma peristiwa-peristiwa dan perilaku disekilingnya.


MENGEMBANGKAN INFORMASI



Informasi yang dibutuhkan oleh manajer pemasaran dapat diperoleh dari catatan intern perusahaan,intelijen pemasaran,serta riset pemasaran. Kemudian system analisis informasi memproses dan mentransformasikan informasi tersebut untuk menjadikannya lebih bermanfaat bagi pengembilan keputusan.

Catatan Intern

          Hampir semua manajer pemasaran secara regular menggunakan catatan-catatan dan laporan-laporan intern, terutama untuk mengambil keputusan-keputusan perencanaan,pelaksanaan,serta pengendalian sehari-hari. Informasi catatan intern adalah informasi yang dikumpulkan dari sumber-sumber didalam perusahaan untuk mengevaluasi kinerja pemasaran dan mendeteksi masalah dan peluang pemasaran. Sistem akuntansi perusahaan menghasilkan laporan-laporan keuangan dan melakukan pencatatan yang rinci mengenai penjualan dan pesanan-pesanan,biaya,piutang dagang,serta arus kas.
          Informasi mengenai keputusan para pelanggan atau masalah layanan dan jaminan dilaporkan oleh Bagian Pelayanan Pelanggan atau Bagian Layanan Pelanggan (Custumer Service Department)
          Manajer dapat mengunakan informasi yang dikumpulkan dari sumber-sumber tersebut dan berbagai sumber lainnya didalam perusahaan untuk mengevaluasi performans serta mendeteksi masalah-masalah dan peluang-peluang.
          Biasanya informasi dari catatan intern dapat diperoleh lebih cepat dan kecil sekali biayanya bila dibandingkan dengan informasi dari sumber-sumber lainnya.

Intelijen Pemasaran

          Intelijen Pemasaran adalah informasi sehari-hari tentang perkembangan dilingkungan pemasaran yang membantu manajer menyusun dan menyelesaikan rencana.
Intelijen pemasaran dapat dikumpulkan dari berbagai sumber. Banyak intelijen yang sangat berharga dapat dikumpulkan dari orang-orang perusahaan itu sendiri yaitu para eksekutif,ilmuwan dan rekayasawan,agen pembeli,serta armada penjualan.perusahaan harus memotivasi para pemasok,penjual ulang,pelanggan,serta sekutu-sekutu lainnya agar mereka bisa memberikan intelijen yang penting.

Pengumpulan Intelijen: Memata-matai Pesaing

Pengumpulan intelijen yang kompetitif telah berkembang dengan sangat pesat karena semakin lama semakin banyak perusahaan ingin mengetahui apa yang sedang dilakukan oleh para pesaingnya.

-                     Memperoleh informasi dari pelamar dan karyawan pesaing.
-                     Memperoleh informasi dari mereka yang mengadakan bisnis dengan pesaing.
-                     Memperoleh informasi dari bahan penerbitan dan dokumen publik.
-                     Memperoleh informasi dengan mengamati pesaing atau menganalisis fakta-fakta fisik. 

SISTEM INFORMASI PEMASARAN



Sistem Informasi Pemasaran (SIP) adalah suatu struktur yang berkesinambungan dan saling berinteraksi dari orang-orang,peralatan dan prosedur untuk mengumpulkan,mensortir,menganalisis,mengevaluasi dan mendistribusikan informasi yang dibutuhkan, secara tepat waktu, dan akurat kepada pengambil keputusan dalam bidang pemasaran.
SIP tersebut bermula dan berakhir dengan penggunaan informasi. Mula-mula SIP berinteraksi dengan manajer pemasaran untuk menilai informasi yang mereka butuhkan. Kemudian SIP mengembangkan informasi yang dibutuhkan itu dari catatan-catatan intern perusahaan-perusahaan,kegiatan-kegiatan intelijen pemasaran, serta proses riset pemasaran. Analisis informasi,mengevaluasi dan mengolah informasi tersebut untuk membuatnya lebih bermanfaat.

MENILAI KEBUTUHAN INFORMASI

          Sistem Informasi Pemasaran (SIP) yang dirancang dengan baik mampu memenuhi informasi apa yang para manajer ingin memilikinya, apa yang sesungguhnya mereka butuhkan dan dapat menangani,dan apa yang patut untuk ditawarkan. Perusahaan yang bersangkutan mulai dengan mewawancarai para manajer untuk mengetahui informasi apa yang mereka ingin memilikinya. Akan tetapi, manajer tidak selalu membutuhkan semua informasi yang mereka minta, dan mungkin pula mereka tidak meminta semua informasi yang sesungguhnya mereka butuhkan. Kadang kala SIP tidak dapat menyediakan semua informasi yang diperlukan oleh manajer.
          Dengan teknologi informasi yang paling mutakhir,kebanyakan perusahaan dapat menyediakan lebih banyak informasi dan informasi yng semakin lebih kompleks bila dibandingkan dengan yang secara realistik dapat digunakan oleh para manajer.
Manajer mungkin perlu memperkenalkan suatu produk baru pada tahun yang akan datang, oleh karena manajer tersebut tidak mengetahui produk baru itu.tidak ada dalam pikirannya untuk menanyakan hal tersebut.
SIP harus memperhatikan lingkungan pemasaran dan menyediakan informasi bagi para pengambilan keputusan berupa informasi yang mereka harus miliki untuk mengambil keputusan-keputusan kunci dalam pemasaran.


DEFINISI PIUTANG

Piutang
Piutang merupakan harta perusahaan atau koperasi yang timbul karena terjadinya transaksi penjualan secara kredit atas barang dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan. Menurut Rusdi Akbar (2004:199) menyatakan bahwa pengertian piutang meliputi semua hak atau klaim perusahaan pada organisasi lain untuk menerima sejumlah kas, barang, atau jasa di masa yang akan datang sebagai akibat kejadian pada masa yang lalu.
Menurut Warren Reeve dan Fess (2005:404) menyatakan bahwa yang dimaksud dengan piutang adalah sebagai berikut : ”Piutang meliputi semua klaim dalam bentuk uang terhadap pihak lainnya, termasuk individu, perusahaan atau organisasi lainnya”.
Menurut Mohammad Muslich (2003:109) mengemukakan yang dimaksud dengan piutang adalah sebagai berikut : ”Piutang terjadi karena penjualan barang dan jasa tersebut dilakukan secara kredit yang umumnya dilakukan untuk memperbesar penjualan”.
Sedangkan menurut M.Munandar (2006:77) yang dimaksud dengan piutang adalah sebagai berikut : ”Piutang adalah tagihan perusahaan kepada pihak ain yang nantinya akan dimintakan pembayarannya bilamana telah sampai  jatuh tempo”.
Dari beberapa definisi yang telah diungkapkan diatas,dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan piutang adalah semua tuntutan atau tagihan kepada pihak lain dalam bentuk uang atau barang yang timbul dari adanya penjualan secara kredit.
2.2.1 Klasifikasi Piutang
            Piutang merupakan aktiva lancar yang diharap[kan dapat dikonversi menjadi kas dalam waktu satu tahun atau dalam satu periode akuntansi. Piutang pada umumnya timbul dari hasil usaha pokok perusahaan. Namun selain itu, piutang juga dapat ditimbulkan dari adanya usaha dari luar kegiatan pokok perusahaan.
Warren Reeve dan Fess mengklasifikasikan piutang kedalam tiga kategori yaitu piutang usaha, wesel, tagih, dan piutang lain-lain sebagai berikut :
1.      Piutang Usaha
Piutang usaha timbul dari penjualan secara kredit agar dapat menjual lebih banyak produk atau jasa kepada pelanggan. Transaksi paling umum yang menciptakan piutang usaha adalah penjualan barang dan jasa secara kredit. Piutang tersebut dicatat dengan mendebit akun piutang usaha. Piutang usaha semacam ini normalnya diperkirakan akan tertagih dalam periode waktu yang relative pendek, seperti 30 atau 60 hari. Piutang usaha diklasifikasikan di neraca sebagai aktiva lancar.
2.      Wesel Tagih
Wesel tagih adalah jumlah yang terutang bagi pelanggan di saat perusahaan telah menerbitkan surat utang formal. Sepanjang wesel tagih diperkirakan akan tertagih dalam setahun. Maka biasanya diklasifikasikan dalam neraca sebagai aktiva lancar. Wesel biasanya digunakan untuk periode kredit lebih dari 60 hari. Wesel bisa digunakan untuk menyelesaikan piutang usaha pelanggan. Bila wesel tagih dan piutang usaha berasal dari transaksi penjualan maka hal itu kadang-kadang disebut piutang dagang (trade receivable)
3.      Piutang lain-lain
Piutang lain-lain biasanya disajikan secara terpisah dalam neraca. Jika p[iutang ini diharapkan akan tertagih dalam satu tahun, maka piutang tersebut diklasifikasikan sebagai aktiva lancar. Jika penagihannya lebih dari satu tahun maka piutang ini diklasifikasikan sebagai aktiva tidak lancar dan dilaporkan dibawah judul investasi. Piutang lain-lain (other receivable) meliputi piutang bunga, piutang pajak, dan piutang dari pejabat atau karyawan perusahaan.
2.2.2 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Besarnya Piutang
Piutang merupakan aktiva yang penting dalam perusahaan dan dapat menjadi bagian yang besar dari likuiditas perusahaan. Besar kecilnya piutang dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor-faktor tersebut diantaranya adalah seperti yang dikemukakan oleh Bambang Riyanto (2001:85-87) sebagai berikut :
a.       Volume Penjualan Kredit
Makin besar proporsi penjualan kredit dari keseluruhan penjualan memperbesar jumlah investasi dalam piutang. Dengan makin besarnya volume penjualan kredit setiap tahunnya bahwa perusahaan itu harus menyediakan investasi yang lebih besar lagi dalam piutang. Makin besarnya jumlah piutang berarti makin besarnya resiko, tetapi bersamaan dengan iu juga memperbesar profitability.


b.      Syarat Pembayaran Penjualan Kredit
Syarat pembayaran penjualan kredit dapat bersifat ketat atau lunak. Apabila perusahaan menetapkan syarat pembayaran yang ketat berarti bahwa perusahaan lebih mengutamakan keselamatan kredit daripada pertimbangan profitabilitas. Syarat yang ketat misalnmya dalam bentuk batas waktu pembayaran yang pendek, pembebanan bunga yang berat pada pembayaran piutang yang terlambat.
c.       Ketentuan Tentang Pembatasan Kredit
Dalam penjualan kredit perusahaan dapat menetapkan batas maksimal atau plafond bagi kredit yang diberikan kepada para langganannya. Makin tinggi plafond yang ditetapkan bagi masing-masing langganan berarti makin besar pula dana yang diinvestasikan dalam piutang. Sebaliknya, jika batas maksimal plafond lebih rendah, maka jumlah piutang pun akan lebih kecil.
d.      Kebijaksanaan Dalam Mengumpulkan Piutang
Perusahaan dapat menjalankan kebijaksanaan dalam pengumpulan piutang secara aktif atau pasif. Perusahaan yang menjalankan kebijaksanaan secara aktif, maka perusahaan harus mengeluarkan uang yang lebih besar untuk membiayai aktivitas pengumpulan piutang, tetapi dengan menggunakan cara ini, maka piutang yang ada akan lebih cepat tertagih, sehingga akan lebih memperkecil jumlah piutang perusahaan. Sebaliknya, jika perusahaan menggunakan kebijaksanaan secara pasif, maka pengumpulan piutang akan lebih lama, sehingga jumlah piutang perusahaan akan lebih besar.

e.       Kebiasaan Membayar Dari Para Langganan
Kebiasaan para langganan untuk membayar dalam periode cash discount akan mengakibatkan jumlah piutang lebih kecil, sedangkan langganan membayar periode setelah cash discount akan mengakibatkan jumlah piutang lebih besar karena jumlah dana yang tertanam dalam piutang lebih lama untuk menjadi kas.
2.2.3 Perputaran Piutang        
Kelancaran penerimaan piutang dan pengukuran baik tidaknya investasi dalam piutang dapat diketahui dari tingkat perputarannya. Perputaran piutang adalah masa-masa penerimaan piutang dari suatu perusahaan selama periode tertentu. Piutang yang terdapat dalam perusahaan akan selalu dalam keadaan berputar. Perputaran piutang akan menunjukkan berapa kali piutang yang timbul sampai piutang tersebut dapat tertagih kembali ke dalam kas perusahaan. Definisi perputaran piutang dikemukakan oleh beberapa ahli berikut ini :
Menurut S.Munawir (2002:75) memberikan keterangan bahwa posisi piutang dan taksiran waktu pengumpulannya dapat dinilai dengan menghitung tingkat perputaran piutang tersebut (turn over receivable), yaitu dengan membagi total penjualan kredit (netto) dengan piutang rata-rata.
Sedangkan menurut Bambang Riyanto (2001:90) menyatakan bahwa tingkat perputaran piutang (receivable turn over) dapat diketahui dengan membagi jumlah credit sales selama periode tertentu dengan jumlah rata-rata piutang (average receivable)
Dari pengertian yang telah diuraikan diatas, dapat disimpulkan bahwa perputaran piutang terdiri dari dua variabel yaitu total penjualan kredit dan rata-rata piutang.
2.2.4 Resiko Kerugian Piutang
Setiap usaha yang dilakukan untuk mencapai suatu tujuan akan mengandung resiko yang tidak dapat dihindari. Dalam hal ini resiko hanya bisa dikendalikan agar berada dalam batas yang wajar. Resiko yang timbul karena transaksi penjualan secara kredit disebut resiko kerugian piutang.
Menurut S.Munawir berpendapat bahwa : Semakin besar day’s receivable suatu perusahaan semakin besar pula resiko kemungkinan tidak tertagihnya piutang. Dan kalau perusahaan tidak membuat cadangan terhadap kemungkinan kerugia yang timbul karena tidak tertagihnya piutang (allowance for bad debt) berarti perusahaan telah memperhitungkan labanya terlalu bear (overstated)
Resiko kerugian piutang terdiri dari beberapa macam yaitu :
a.       Resiko tidak dibayarnya seluruh tagihan (Piutang)
Resiko ini terjadi jika jumlah piutang tidak dapat direalisasikan sama sekali. Hal ini bisa disebabkan oleh beberapa faktor, misalnya karena seleksi yang kurang baik dalam memilih langganan sehingga perusahaan memberikan kredit kepada langganan yang tidak potensial dalam membayar tagihan, juga dapat terjadi adanya stabilitas ekonomi dan kondisi negara yang tidak menentu sehingga piutang tidak dapat dikembalikan.



b.      Resiko tidak dibayarnya sebagian piutang
Hal ini akan mengurangi pendapatan perusahaan, bahkan bisa menimbulkan kerugian bila jumlah piutang yang diterima kurang dari harga pokok barang yang dijual secara kredit.
c.       Resiko keterlambatan pelunasan piutang
Hal ini akan menimbulkan adanya tambahan dana atau untuk biaya penagihan. Tambahan dana ini akan menimbulkan biaya yang lebih besar apabila harus dibelanjai oleh pinjaman.
d.      Resiko tidak tertanamnya modal dalam piutang
Resiko ini terjadi karena adanya tingkat perputaran piutang yang rendah sehingga akan mengakibatkan jumlah modal kerja yang tertanam dalam piutang semkin besar dan hal ini bisa mengakibatkan adanya modal kerja yang tidak produktif.

Senin, 16 Mei 2011

Pembatasan BBM dan pengaruh pada Sektor Perdagangan


1.1  Latar Belakang

Bahan bakar minyak (BBM) adalah merupakan salah satu kebutuhan hidup yang di gunakan sehari-hari oleh setiap orang. BBM di Indonesia ini memiliki harga yang sangat murah dibandingkan oleh Negara lain karena adanya peran serta / campur tangan pemerintah dalam pendistribusian dan penentuan harga yaitu melalui subsidi untuk seluruh lapisan masyarakat. Adanya pembatasan BBM ini di harapkan agar seluruh masyarakat dapat membantu pemerintah dalam menghemat Bahan Bakar Minyak.

1.2  Tujuan
Tujuan pemerintah melakukan pembatasan BBM adalah untuk mengurangi konsumsi terhadap pemakaian BBM yang semakin hari semakin meningkat yang akan menyebabkan terjadinya inflasi.

1.3  Rumusan Masalah
Dalam masalah ini akan di bahas  bagaimana dampak keuntungan dan kerugian dalam pembatasan BBM bagi sektor perdagangan maupun sektor perekonomian Indonesia.

Untuk seluruh elemen masyarakat harus cemas karena adanya rencana pemerintah dalam pembatasan BBM  atau penghapusan subsidi bahan bakar minyak (BBM). Ini karena bisa berdampak negatif terhadap dunia usaha dan perdagangan. pembatasan dan penghapusan BBM mulai berpotensi diterapkan pada 2011 mendatang. Ini menjadi tantangan, sekaligus menjadi hambatan yang bisa memengaruhi kinerja dunia usaha, khususnya sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

"Bagi dunia usaha, pada 2011 akan banyak menghadapi tantangan. Tak hanya masalah penghapusan subsidi BBM, masih banyak juga masalah yang akan dihadapi, seperti kenaikan harga beras dan bahan panganPembatasan BBM yang dicanangkan oleh pemerintah dinilai sangat merugikan masyarakat. Pasalnya, setiap pembatasan kebutuhan energi masyarakat akan mengurangi kegiatan ekonomi sehingga akan menurunkan pertumbuhan ekonomi secara nasional.
Dampak pembatasan BBM kepada sektor perdagangan adalah akan berakibatnya naiknya barang-barang pokok yang menyebabkan inflasi dan membuat harga BBM semakin meningkat  melihat dampak berantai dari keputusan semacam ini terhadap rakyat miskin, kaum buruh, petani, ataupun para usahawan bermodal kecil pada tiap kenaikan harga sekecil apapun selalu terasa dampaknya.
Keberadaan BBM bersubsidi dipersoalkan sebagai bentuk pemborosan anggaran negara yang dalam pandangan ini sudah sewajarnya dihapuskan. Pemerintah mengeluhkan kenaikan jumlah anggaran untuk subsidi BBM hingga sekitar Rp 3 triliun akibat "pembengkakan" konsumsi tahun 2010.
Ini menggambarkan kedaulatan penguasaan dan pemasaran energi sebagai salah satu dasar terpenting bagi kemajuan perekonomi rakyat sedang kembali hadir untuk disikapi bersama. BBM memang hanya salah satu jenis energi, namun jenis ini masih banyak digunakan baik untuk industri maupun kegiatan transportasi. Pemotongan subsidi BBM memang "bukan hal baru" dan suara-suara penolakan terhadapnya selama ini sering membentur tembok tebal rezim neoliberal. Bagaimanapun, kita harus berani menggugat kepuaisan pembatasan BBM bersubsidi dengan alasan penghematan APBN, karena tidak tampak usaha yang serius dari pemerintah membatasi pengeluaran anggaran negara untuk membayar utang luar negeri, atau menghemat pengeluaran untuk belanja para pejabat di Kementerian/Lembaga 

KESIMPULAN

Pemerintah seharusnya dapat menggunakan cara lain yg lebih bagus untuk mengurangi subsidi BBM yaitu penghematan bisa dilakukan melalui penataan dispenser SPBU dengan memperbanyak jumlah BBM non subsidi. Selain itu, pemerintah juga menggiatkan sosialisasi kepada konsumen BBM untuk memakai BBM yang sesuai dengan peruntukan kendaraannya. 
Daripada melakukan pembatasan, pemerintah lebih mengutamakan program penataan SPBU dan sosialisasi, dan juga dengan melanjutkan kebijakan diversifikasi energi dengan mensubtitusi premium dengan Bahan Bakar Gas (BBG) seperti Transjakarta. “harusnya cara ini yang dipakai. Jadi semua angkutan umum supaya diwajibkan menggunakan gas demikian juga mobil pemerintah, jika pake gas harganya lebih murah dari premium, dan lebih ramah lingkungan.


Kasus Penyalahgunaan Narkotika Ditinjau dari Ilmu Kesehatan Jiwa (Psikiatri)


A.    PENDAHULUAN
1.    Umum
Dengan peningkatan keprihatinan dan kepedulian dari kalangan profesi ilmiah khususnya kalangan Perguruan Tinggi atau Universitas terhadap masalah Penyalahgunaan Narkotika, yang kini pada hari ini ditindaklanjuti dengan sebuah seminar yang membahas masalah penyalahgunaan Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif lainnya, maka perlulah dikemukakan semacam pengantar untuk menjadi bahan diskusi dalam membahas masalah tersebut.
Masalah penyalahgunaan Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif lainnya tersebut pada intinya adalah juga merupakan masalah yang menjadi perhatian khususnya dari para sarjana kedokteran dan lebih khusus lagi para sarjana Kedokteran Jiwa. (Psikiatri).
Untuk maksud tersebut di atas, tulisan ini diajukan untuk menjadi bahan atau salah satu materi diskusi dalam acara membahas masalah Penyalahgunaan Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif lainnya.
2.    Pengertian
Obat adalah suatu zat yang dapat mempengaruhi fungsi tubuh manusia yakni apabila dimasukkan ke dalam tubuh manusia dan menurut petunjuk dokter. Pemakaian obat-obatan untuk diri sendiri tanpa indikasi dan tidak bertujuan medis disebut sebagai Penyalahgunaan Zat (drug abuse).
Tindakan atau kasus tersebut merupakan perbuatan yang merugikan diri sendiri (karena dapat menimbulkan ketergantungan zat, keracunan akut atau kematian dan merugikan orang lain (karena si penyalahguna mampu mengganggu ketertiban dan mempengaruhi orang lain agar mau seperti dirinya).
Pada umumnya obat atau zat yang disalahgunakan adalah zat yang termasuk golongan obat psikoaktif (psychoactive drugs), yaitu obat yang dapat memberikan perubahan-perubahan pada fungsi mental (pikiran dan perasaan, kesadaran, persepsi tingkah laku) dan fungsi motorik.
Zat ini mempunyai potensi untuk menimbulkan ketergantungan, baik fisik maupun secara psikis atau kedua-duanya.
Selain zat mempunyai efek tertentu terhadap tubuh manusia dan salah satu efek yang terdapat pada golongan psikoaktif dan Narkotika adalah kemampuannya untuk menimbulkan ketergantungan, sehingga zat ini disebut zat yang dapat menimbulkan ketergantungan (dependence producing drugs) yaitu antara lain:
a.     Alkohol misalnya minuman keras.
b.    Narkotika misalnya, morfin, heroin, dan Pethidine.
c.     Kanabis misalnya Marjuana atau ganja.
Penekan susunan syaraf pusat misalnya Mandrax, Rohypnol, Magadon, Nitrazepan, Sedatin (pil BK/pil anjing).
Perangsang susunan syaraf pusat misalnya Amfetamin, (yang pada akhir-akhir ini, dengan dicampur dengan zat lain disebut sebagai Pil Ecstasy dan sebagainya).
Dari uraian di atas jelaslah bahwa tindakan penyalahgunaan zat mempunyai kaitan yang erat dengan masalah ketergantungan zat (drug dependence). Yang dimaksud dengan ketergantungan zat adalah suatu kondisi yang memaksa seseorang menggunakan zat tersebut dengan tujuan untuk mendapatkan kepuasan mental atau menghindari diri dari penderitaan fisik dan mental (gejala ketagihan). Pada keadaan ini seseorang tidak dapat menghentikan pemakaian zat tersebut dan ia dapat mengalami ketergantungan pada satu macam zat saja atau lebih.
Penyembuhan atau pengobatan ketergantungan zat merupakan suatu hal yang sulit, oleh karena itu maka tindakan pencegahan merupakan upaya yang sangat penting.
Penyalahgunaan zat (NAPZA) di Indonesia merupakan masalah yang mulai timbul sejak + 26 tahun yang lalu. Masalah ini makin besar dan meluas sehingga pada akhirnya dinyatakan sebagai masalah nasional yang dalam penanggulangannya perlu mendapatkan perhatian dari semua pihak. Pada tahun 1971 terbentuk Badan yang disebut BAKOLAK INPRES 6/1971.
Berdasarkan penelitan dan pengamatan berbagai pihak didapatkan kesan bahwa mereka yang menyalahgunakan zat kebanyakan tergolong dalam usia muda.
Mereka merupakan kelompok yang mempunyai resiko tinggi (high risk). Masa remaja merupakan suatu masa yang peka terhadap segala macam bentuk gangguan. Para remaja membutuhkan bentuan dan perhatian orang tua dan guru atau pembimbingnya dalam melewati masa ini dengan tenang dan wajar. Bantuan dan perhatian ini dapat diberikan kalau kita mamahami porblems mereka dan mengetahui berbagai faktor yang mungkin dapat menimbulkan porblem, khususnya yang menyangkut masalah penyalahgunaan zat; yakni antara lain ilmu kesehatan jiwa.
3.    Keadaan Khas Masa Remaja
Sebagai peralihan dari masa anak menuju ke masa dewasa, masa remaja merupakan masa yang penuh dengan kesulitan dan gejola, baik bagi remaja sendiri maupun bagi orang tuanya. Seringkali karena ketidaktahuan dari orang tua mengenai keadaan masa remaja tersebut ternyata mampu menimbulkan bentrokan dan kesalahpahaman antara remaja dengan orang tua yakni dalam keluarga atau ramaja dengan lingkungannya.
Hal tersebut di atas tentunya tidak membantu si remaja untuk melewati masa ini dengan wajar, sehingga berakibat terjadinya berbagai macam gangguan tingkah laku seperti penyalahgunaan zat, atau kenakalan remaja atau gangguan mental lainnya. Orang tua seringkali dibuat bingung atau tidak berdaya dalam menghadapi perkembangan anak remajanya dan ini menambah parahnya gangguan yang diderita oleh anak remajanya.
Untuk menghindari hal tersebut dan mampu menentukan sikap yang wajar dalam menghadapi anak remaja, kita sekalian diharapkan memahami perkembangan remajanya beserta ciri-ciri khas yang terdapat pada masa perkembangan tersebut. Dengan ini diharapkan bahwa kita (yang telah dewasa) agar memahami atas perubahan-perubahan yang terjadi pada diri anak dan remaja pada saat ia mamasuki masa remajanya.
Begitu pula dengan memahami dan membina anak/remaja agar menjadi individu yang sehat dalam segi kejiwaan serta mencegah bentuk kenakalan remaja perlu memahami proses tumbuh kembangnya dari anak sampai dewasa.
4.    Beberapa Ciri Khas Masa Remaja adalah:
a.     Perubahan peranan
Perubahan dari masa anak ke masa remaja membawa perubahan pada diri seorang individu. Kalau pada masa anak ia berperanan sebagai seorang individu yang bertingkah laku dan beraksi yang cenderung selalu bergantung dan dilingungi, maka pada masa remaja ia diharapkan untuk mampu berdiri sendiri dan ia pun berkeinginan mandiri.
Akan tetapi sebenarnya ia masih membutuhkan perlindungan dan tempat bergantung dari orang tuanya. Pertentangan antara keinginan untuk bersikap sebagai individu yang mampu berdiri sendiri dengan keinginan untuk tetap bergantung dan dilindungi, akan menimbulkan konflik pada diri remaja. Akibat konflik ini, dalam diri remaja timbul kegelisahan dan kecemasan yang akan mewarnai sikap dan tingkah lakunya. Ia menjadi mudah sekali tersinggung, marah, kecewa dan putus asa.
b.    Daya fantasi yang berlebihan
Keterbatasan kemampuan yang ada pada diri remaja menyebabkan ia tidak selalu mampu untuk memenuhi berbagai macam dorongan kebutuhan dirinya.
c.     Ikatan kelompok yang kuat
Ketidakmampuan remaja dalam menyalurkan segala keinginan dirinya menyebabkan timbulnya dorongan yang kuat untuk berkelompok. Dalam kelompok, segala kekuatan dirinya seolah-olah dihimpun sehingga menjadi sesuatu kekuatan yang besar. Remaja akan merasa lebih aman dan terlindungi apabila ia berada di tengah-tengah kelompoknya. Oleh karena itu ia berusaha keras untuk dapat diakui oleh kelompoknya dengan cara menyamakan dirinya dengan segala sesuatu yang ada dalam kelompoknya. Rasa setia kawan terjalin dengan erat dan kadang-kadang menjurus ke arah tindak yang membabi buta.
d.    Krisis identitas
Tujuan akhir dari suatu perkembangan remaja adalah terbentuknya identitas diri. Dengan terbentuknya identitas diri, seorang individu sudah dapat memberi jawaban terhadap pertanyaan: siapakah, apakah saya mampu dan dimanakah tempat saya berperan.
Ia telah dapat memahami dirinya sendiri, kemampuan dan kelamahan dirinya serta peranan dirinya dalam lingkungannya. Sebelum identitas diri terbentuk, pada umumnya akan terjadi suatu krisis identitas. Setiap remaja harus mampu melewati krisisnya dan menemukan jatidirinya.
5.    Berbagai Motivasi Dalam Penyalahgunaan Obat
Motivasi dalam penyalahgunaan zat dan narkotika ternyata menyangkut motivasi yang berhubungan dengan keadaan individu (motivasi individual) yang mengenai aspek fisik, emosional, mental-intelektual dan interpersonal.
Di samping adanya motivasi individu yang menimbulkan suatu tindakan penyalahgunaan zat, masih ada faktor lain yang mempunyai hubungan erat dengan kondisi penyalahgunaan zat yaitu faktor sosiokultural seperti di bawah ini; dan ini merupakan suasana hati menekan yang mendalam dalam diri remaja; antara lain:
a.     Perpecahan unit keluarga misalnya perceraian, keluarga yang berpindah-pindah, orang tua yang tidak ada/jarang di rumah dan sebagainya.
b.    Pengaruh media massa misalnya iklan mengenai obat-obatan dan zat.
c.     Perubahan teknologi yang cepat. Kaburnya nilai-nilai dan sistem agama serta mencairnya standar moral; (hal ini berarti perlu pembinaan Budi Pekerti - Akhlaq)
d.    Meningkatnya waktu menganggur. Ketidakseimbangan keadaan ekonomi misalnya kemiskinan, perbedaan ekonomi etno-rasial, kemewahan yang membosankan dan sebagainya.
e.    Menjadi manusia untuk orang lain.
Adanya faktor-faktor sosial kultural seperti yang dikemukakan di atas akan mempengaruhi kehidupan manusia dan dapat menimbulkan motivasi tertentu untuk mamakai zat. Pengaruh ini akan terasa lebih jelas pada golongan usia remaja, karena ditinjau dari sudut perkembangan, remaja merupakan individu yang sangat peka terhadap berbagai pengaruh, baik dari dalam diri maupun dari luar dirinya atau lingkungan.
B.    UPAYA PENCEGAHAN MASALAH PENYALAHGUNAAN ZAT
Karakteristik psikogis yang khas pada remaja merupakan faktor yang memudahkan terjadinya tindakan penyalahgunaan zat. Namun demikian, untuk terjadinya hal tersebut masih ada faktor lain yang memainkan peranan penting yaitu faktor lingkungan si pemakai zat. Faktor lingkungan tersebut memberikan pengaruh pada remaja dan mencetuskan timbulnya motivasi untuk menyalahgunakan zat. Dengan kata lain, timbulnya masalah penyalahgunaan zat dicetuskan oleh adanya interaksi antara pengaruh lingkungan dan kondisi psikologis remaja.
Di dalam upaya pencegahan, tindakan yang dijalankan dapat diarahkan pada dua sasaran proses. Pertama diarahkan pada upaya untuk menghindarkan remaja dari lingkungan yang tidak baik dan diarahkan ke suatu lingkungan yang lebih membantu proses perkembangan jiwa remaja. Upaya kedua adalah membantu remaja dalam mengembangkan dirinya dengan baik dan mencapai tujuan yang diharapkan (suatu proses pendampingan kepada si remaja, selain: pengaruh lingkungan pergaulan di luar selain rumah dan sekolah).
Jadi remaja sebenarnya berada dalam 3 (tiga) pengaruh yang sama kuat, yakni sekolah (guru), lingkungan pergaulan dan rumah (orang tua dan keluarga); serta ada 2 buah proses yakni menghindar dari lingkungan luar yang jelek, dan proses dalam diri si remaja untuk mandiri dan menemukan jatidirinya.
Dalam rangka membimbing dan mengarahkan perkembangan remaja, bidang yang menjadi pusat perhatian adalah:
1.    Sikap dan tingkah laku.
2.    Emosional
3.    Mental - intelektual
4.    Sosial
5.    Pembentukan identitas diri.
Tindakan apa yang harus dan dapat dilakukan, secara garis besar akan diuraikan di bawah ini:
6.    Sikap dan tingkah laku
Tujuan dari suatu perkembangan remaja secara umum adalah merubah sikap dan tingkah lakunya, dari cara yang kekanak-kanakan menjadi cara yang lebih dewasa. Sikap kekanak-kanakan seperti mementingkan diri sendiri (egosentrik), selalu menggantungkan diri pada orang lain, menginginkan pemuasan segera, dan tidak mampu mengontrol perbuatannya, harus diubah menjadi mampu memperhatikan orang lain, berdiri sendiri, menyesuaikan keinginan dengan kenyataan yang ada dan mengontrol perbuatannya sehingga tidak merugikan diri sendiri dan orang lain.
Untuk itu dibutuhkan perhatian dan bimbingan dari pihak orang tua. Orang tua harus mampu untuk memberi perhatian, memberikan kesempatan untuk remaja mencoba kemampuannya. Berikan penghargaan dan hindarkan kritik dan celaan.
7.    Emosional
Untuk mendapatkan kebebasan emosional, remaja mencoba merenggangkan hubungan emosionalnya dengan orang tua; ia harus dilatih dan belajar untuk memilih dan menentukan keputusannya sendiri. Usaha ini biasanya disertai tingkah laku memberontak atau membangkang. Dalam hal ini diharapkan pengertian orang tua untuk tidak melakukan tindakan yang bersifat menindas, akan tetapi berusaha membimbingnya secara bertahap. Udahakan jangan menciptakan suasana lingkungan yang lain, yang kadang-kadang menjerumuskannya. Anak menjadi nakal, pemberontak dan malah mempergunakan narkotika (menyalahgunakan obat).
8.    Mental - intelektual
Dalam perkembangannya mental - intelektual diharapkan remaja dapat menerima emosionalnya dengan memahami mengenai kelebihan dan kekurangan dirinya. Dengan begitu ia dapat membedakan antara cita-cita dan angan-angan dengan kenyataan sesungguhnya.
Pada mulanya daya pikir remaja banyak dipengaruhi oleh fantasi, sejalan dengan meningkatnya kemampuan berpikir secara abstrak. Pikiran yang abstrak ini seringkali tidak sesuai dengan kenyataan yang ada dan dapat menimbulkan kekecewaan dan keputusasaan. Untuk mengatasi hal ini dibutuhkan bantuan orang tua dalam menumbuhkan pemahaman diri tentang kemampuan yang dimilikinya berdasarkan kemampuan yang dimilikinya tersebut. Jangan membebani remaja dengan berbagai macam harapan dan angan-angan yang kemungkinan sulit untuk dicapai.
9.    Sosial
Untuk mencapai tujuan perkembangan, remaja harus belajar bergaul dengan semua orang, baik teman sebaya atau tidak sebaya, maupun yang sejenis atau berlainan jenis. Adanya hambatan dalam hal ini dapat menyebabkan ia memilih satu lingkungan pergaulan saja misalnya suatu kelompok tertentu dan ini dapat menjurus ke tindakan penyalahgunaan zat. Sebagaimana kita ketahui bahwa ciri khas remaja adalah adanya ikatan yang erat dengan kelompoknya.
Hal ini menimbulkan ide, bagaimana caranya agar remaja memiliki sifat dan sikap serta rasa (Citra: disiplin dan loyalitas terhadap teman, orang tua dan cita-citanya. Selain itu juga kita sebagai orang tua dan guru, harus mampu menumbuhkan suatu Budi Pekerti/Akhlaq yang luhur dan mulia; suatu keberanian untuk berbuat yang mulia dan menolong orang lain dan menjadi teladan yang baik.
10.  Pembentukan identitas diri
Akhir daripada suatu perkembangan remaja adalah pembentukan identitas diri. Pada saat ini segala norma dan nilai sebelumnya merupakan sesuatu yang datang dari luar dirinya dan harus dipatuhi agar tidak mendapat hukuman, berubah menjadi suatu bagian dari dirinya dan merupakan pegangan atau falsafah hidup yang menjadi pengendali bagi dirinya. Untuk mendapatkan nilai dan norma tersebut diperlukan tokoh identifikasi yang menurut penilaian remaja cukup di dalam kehidupannya. Orang tua memegang peranan penting dalam preoses identifikasi ini, karena mereka dapat membantu remajanya dengan menjelaskan secara lebih mendalam mengenai peranan agama dlam kehidupan dewasa, sehingga penyadaran ini memberikan arti yang baru pada keyakinan agama yang telah diperolehnya. Untuk dapat menjadi tokoh identifikasi, tokoh tersebut harus menjadi kebanggaan bagi remaja. Tokoh yang dibanggakan itu dapat saja berupa orang tua sendiri atau tokoh lain dalam masyarakat, baik yang masih ada maupun yang hanya berasal dari sejarah atau cerita.
Sebagai ikhtisar dari apa yang dapat dilakukan orang tua dan guru dalam upaya pencegahan, dapat dikemukakan sebagai berikut:
k.     Memahami sikap dan tingkah laku remaja dan menghadapinya dengan penuh kasih sayang dan kesabaran.
l.      Memberikan perhatian yang cukup baik dalam segi material, emosional, intelektual, dan sosial.
m.   Memberikan kebebasan dan keteraturan serta secara bersamaan pengarahan terhadap sikap, perasaan dan pendapat remaja.
n.    Menciptakan suasana rumah tangga/keluarga yang harmonis, intim, dan penuh kehangatan bagi remaja.
o.    Memberikan penghargaan yang layak terhadap pendapat dan prestasi yang baik.
p.    Memberikan teladan yang baik kepada remaja tentang apa yang baik bagi remaja.
q.    Tidak mengharapkan remaja melakukan sesuatu yang ia tidak mampu atau orang tua tidak melaksanakannya (panutan dan keteladanan).
Apa yang dikemukakan di atas hanyalah merupakan petikan secara umum dan dalam penerapannya harus disesuaikan dengan kondisi yang ada pada diri remaja maupun orang tua dan guru. Dengan begitu maka setiap orang tua dan guru harus mampu untuk menafsirkan apa yang dimaksud dan menerapkannya sesuai dengan apa yang diharapkan.
Yang paling penting adalah pengenalan diri sendiri dari pihak orang tua sebelum mereka mengharapkan remajanya mengenal dirinya. Dengan kata lain, apa yang diharapkan dari remaja harus dapat dilaksanakan terlebih dahulu oleh orang tua dan guru.